Tampil Menarik dengan Sepatu Etnik
A
A
A
BANDUNG - Sepatu tidak hanya menjadi kebutuhan alas kaki semata, tapi sudah menjadi tren fesyen. Nah, sekarang ini tengah populer sepatu etnik yang mengusung nilai-nilai kebudayaan khas Nusantara. Seperti apa?
Sepatu etnik yang banyak ditampilkan ini memperlihat detil ornament, tetapi tetap dengan sentuhan kekinian. Desainer sepatu Prita Pamekar menjelaskan model sepatu etnik kebanyakan dikembangkan dalam model casual, medium heel, chunky heel, unique heel dan wedges, hingga high heels.
Desainer yang banyak membuat sepatu untuk Nakerschu Shoes ini menggunakan bahan kulit sapi asli, tetapi ada juga bahan kulit kambing, domba, ular, dan bahkan kulit ikan nila.
“Karena ini temanya sepatu etnik, untuk detil sepatu sebenarnya bermacam-macam, tergantung permintaan. Namun banyak juga yang kita buat detil dengan kombinasi bati, tenun, tikar anyam, dan mika bening,” kata Prita.
“Sedangkan untuk aksesoris sepatu pada umumnya, kita memakai gesper, velcro (perepet), zipper (risleting), tali sepatu, spike and stud, payet, dan lainnya,” tambahnya.
Untuk koleksinya, dia banyak terinspirasi dari desainer sepatu internasional, seperti J Campbell yang tidak hanya mendesain sepatu etnik dengan model hak tinggi, juga membuat sepatu etnik dengan model yang lebih casual, seperti sneakers dan boots.
“Kalau Anda tidak pede dalam padu padan warna, Anda bisa memadukan sepatu etnik dengan busana tanpa motof. Namun jika ingin lebih berani, Anda bisa memadukan pakaian bermotif dengan sepatu etnik. Terpenting warnanya selaras,” bebernya.
Sepatu etnik yang banyak ditampilkan ini memperlihat detil ornament, tetapi tetap dengan sentuhan kekinian. Desainer sepatu Prita Pamekar menjelaskan model sepatu etnik kebanyakan dikembangkan dalam model casual, medium heel, chunky heel, unique heel dan wedges, hingga high heels.
Desainer yang banyak membuat sepatu untuk Nakerschu Shoes ini menggunakan bahan kulit sapi asli, tetapi ada juga bahan kulit kambing, domba, ular, dan bahkan kulit ikan nila.
“Karena ini temanya sepatu etnik, untuk detil sepatu sebenarnya bermacam-macam, tergantung permintaan. Namun banyak juga yang kita buat detil dengan kombinasi bati, tenun, tikar anyam, dan mika bening,” kata Prita.
“Sedangkan untuk aksesoris sepatu pada umumnya, kita memakai gesper, velcro (perepet), zipper (risleting), tali sepatu, spike and stud, payet, dan lainnya,” tambahnya.
Untuk koleksinya, dia banyak terinspirasi dari desainer sepatu internasional, seperti J Campbell yang tidak hanya mendesain sepatu etnik dengan model hak tinggi, juga membuat sepatu etnik dengan model yang lebih casual, seperti sneakers dan boots.
“Kalau Anda tidak pede dalam padu padan warna, Anda bisa memadukan sepatu etnik dengan busana tanpa motof. Namun jika ingin lebih berani, Anda bisa memadukan pakaian bermotif dengan sepatu etnik. Terpenting warnanya selaras,” bebernya.
(tdy)